Sabtu, 07 Februari 2009

BUAH MERAH

KHASIAT DAN MANFAAT SEBAGAI OBAT PENAKLUK PENYAKIT MAUT

Di dalam buah merah, terkandung senyawa-senyawa aktif yang berpotensi untuk digunakan sebagai antioksidan (pencegah penyakit). Secara lengkap kandungan senyawa aktif sari buah merah dipaparkan dalam tabel.

Tabel 1. Kandungan Senyawa Aktif dalam Sari Buah Merah

Senyawa aktif

Kandungan

Total karotenoid

12.000 ppm

Total tokoferol

11.000 ppm

Betakaroten

700 ppm

Alfa-tokoferol

500 ppm

Asam oleat

58 %

Asam linoleat

8,8 %

Asam linolenat

7,8 %

Dekanoat

2,0 %

(I Made Budi – Fendy R. Paimin, 2005)

Tabel 2. Komposisi Zat Gizi per 100 gram Buah Merah

Senyawa Aktif

Kandungan

Energi

394 kalori

Protein

3.300 mg

Lemak

28.100 mg

Serat

20.900 mg

Kalsium

54.000 mg

Fosfor

30 mg

Besi

2,44 mg

Vitamin B1

0,9 mg

Vitamin C

25,7 mg

Nialin

1,8 mg

Air

34,9 %

(I Made Budi – Fendy R. Paimin, 2005)

Senyawa-senyawa yang terkandung dalam buah merah berkhasiat obat dan bersifat aktif. Betakaroten dan tokoferol (dalam bahasa awam dikenal sebagai vitamin E) dikenal sebagai senyawa antioksidan yang ampuh mencegah penyakit. Senyawa ini mampu menetralisir zat-zat radikal bebas dalam tubuh, yang merupakan sumber pemicu timbulnya berbagai penyakit, terutama penyakit degeneratif.

Dengan tingginya kadar antioksidan, buah merah memiliki efek antikanker yang kuat. Di dalam tubuh, antioksidan mampu menangkal dan memutus rantai radikal bebas-senyawa karsinogen penyebab kanker dan tumor.

BETAKAROTEN

Betakaroten adalah pencegah penyakit degeneratif seperti stroke, jantung koroner, dan kanker. Berfungsi untuk memperlambat berlangsungnya penumpukan flek pada arteri sehingga aliran darah, baik ke jantung maupun ke otak, bisa berlangsung lancar tanpa sumbatan. Betakaroten juga berfungsi untuk meningkatkan kekebalan tubuh karena adanya interaksi vitamin A dengan protein (asam-asam amino) yang berfungsi dalam pembentukan antibodi.

Suatu studi membuktikan bahwa mengkonsumsi betakaroten 30-60 mg sehari selama 2 bulan akan membuat tubuh memiliki sel-sel pembunuh alami lebih banyak serta sel-sel T-helpers dan limposit yang lebih aktif. Bertambahnya sel-sel pembunuh alami sangat penting untuk melawan sel-sel kanker dan mengendalikan radikal bebas yang sangat mengganggu kesehatan.

TOKOFEROL

Tokoferol (vitamin E) selama in hanya dikenal sebagai obat awet muda untuk menambah cantik dan ganteng. Padahal, tokoferol berfungsi hampir sama seperti betakaroten, yaitu pencegah penyakit degeneratif. Perbaikan sistem kekebalan tubuh dapat dihasilkan oleh khadiran tokoferol, sel limposit, dan mononuklear di dalam tubuh sehingga akan dapat mengurangi morbiditas dan mortalitas. Tokoferol mampu mengatasi pembentukan karsinogen atau menghambat karsinogen sel sasaran sehingga akan dapat menghambat terjadinya kasus kanker.

Tokoferol juga dapat menurunkan kolesterol LDL jahat dan meningkatkan HDL. Hasil uji klinis menunjukkan bahwa penderita penyakit jantung maupun stroke merasakan ada perubahan seperti respirasi lebih lancar serta tekanan darah dan detak jantung lebih normal.

Fungsi tokoferol diibaratkan seperti pemadam kebakaranm yaitu akan mematikan serbuan radikal bebas dan menetralisir kolesterol dalam darah. Jika sebuan radikal bebas tidak dapat dihalau dan kolestreol dalam darah tidak dapat dinetralisir maka akan timbul efek yang sangat berbahaya karena hal tersebut merupakan pemicu kematian secara mendadak. Kondisi ini umumnya dialami sebagian besar masyarakat yang bermukim di daerah perkotaan (gizi salah).

ASAM LEMAK TAK JENUH

Buah merah juga mengandung omega-9 dan omega-3 dalam dosis tinggi. Sebagai asam lemak tak jenuh, buah merah mudah dicerna dan diserap sehingga memperlancar proses metabolisme. Lancarnya proses metabolisme sangat membantu proses penyembuhan penyakit. Sebab, tubuh mendapat asupan protein yang mampu meningkatkan daya tahan tubuh. Pasien pun tak perlu mendapatkan asupan protein dari luar. Bahkan, memaiknya metabolisme sangat membantu hati meregenari sel-sel hati yang rusak akibat hepatitis.

Asam lemak yang terkandung dalam buah merah merupakan antibiotik dan antivirus. Asam lemak aktif melemahkan dan meluruhkan membran lipida virus serta mematikannya. Bahkan, virus tak diberi kesempatan untuk membangun struktur baru sehingga tak bisa melakukan regenerasi. Oleh karena kemampuan tersebut, buah merah efektif menghambat dan membunuh beragam strain virus, termasuk virus hepatitis yang merusak sel hati. Terbukti juga bahwa buah merah mampu menghambat dan membunuh sel-sel tumor aktif, bahkan menekan perkembangan virus HIV/AIDS.

MENYEMBUHKAN BERBAGAI PENYAKIT

Kini, telah lebih dari 1000 penderita penyakit meraskan khasiat buah merah. Mulai dari jenis kanker, tumor, kista, lever, sirosis, diabetes, asam urat, darah tinggi, stroke, gangguan prostat, hingga osteoporosis. Bahkan beberapa penderita HIV/AIDS di Jayapura yang mengonsumsi sari buah merah pun kini mulai tersenyum kembali.

Salah satu indikasi kesembuhan yang dirasakan adalah kondisi tubuh lebih segar dan meningkatnya berat badan penderita. Malahan, hasil uji laboratorium terhadap darah seorang penderita yang mengonsumsi buah merah membuktikan kenaikan nilai CD4 (salah satu parameter orang terinfeksi HIV/AIDS). Nilai CD4 yang semula di bawah 100 meningkat menjadi 400 setelah 6 bulan mengonsumsi sari buah merah. Orang sehat memiliki CD4 di atas 450. Selain itu, CD8 yang semula positif, kini berubah negatif.

CARA MEMANFAATKAN SARI BUAH MERAH SEBAGAI OBAT

Pada dasarnya, sari buah merah dapat diminum siapa saja karena merupakan bahan suplemen bagi kebutuhan tubuh. Orang dewasa atau anak-anak serta orang sakit maupun orang sehat bisa meminumnya. Oleh karena kandungannya yang penuh senyawa-senyawa aktif yang dibutuhkan oleh tubuh, maka berfungsi sebagai ‘pencegah’ penyakit bagi orang yang sehat dan sebagai ‘penyembuh’ untuk orang yang sakit.

Untuk orang sehat disarankan mengonsumsi sari buah merah 1 kali setiap hari sebanyak 1 sendok makan (untuk anak-anak cukup 1 sendok teh saja).

Bagi penderita penyakit seperti kolesterol, hepatitis, darah tinggi, dan stroke, dapat mengonsumsi 2 kali sehari. Sementara bagi penderita kanker dan tumor 3 kali sehari. Dan dikonsumsi setelah makan.

Produk yang ada ini telah mendapat ijin POM dan DEPKES P-IRT No. 2149112098 dan No.005/91.12/2004

Keaslian dan kualitas minyak buah merah ini dapat diuji di rumah.

Cara uji:

» Dengan kertas lakmus, warna yang asli adalah merah, sedangkan yang palsu lebih kekuningan

» Titik didih hanya 10°, sedangkan yang palsu mencapai 50°.

» Tidak ada endapan dalam botol.



Sarang Semut


TUMBUHAN ASLI DARI PAPUA YANG TELAH DIOLAH MENJADI OBAT HERBAL ALAMI

YANG BERKHASIAT & TERBUKTI MAMPU MENGOBATI BEBERAPA PENYAKIT

Khasiat Herbal - Sarang Semut

Penyakit yang Dapat Disembuhkan

Secara empiris Sarang Semut telah terbukti dapat meyembuhkan beragam penyakit ringan dan berat, seperti kanker dan tumor, asam urat, jantung koroner, wasir, TBC, migren, rematik dan leukemia. Mengenai mekanisme kerja kandungan senyawa aktif Sarang Semut dalam mengobati berbagai penyakit tersebut memang masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. Beberapa penyakit yang bisa disembuhkan dan kemungkinan senyawa aktif yang berperan menaklukkan penyakit tersebut dijelaskan sebagai berikut.

  1. Kanker dan tumor

Jenis-jenis kanker dan tumor, baik jinak maupun ganas, yang dapat disembuhkan dengan Sarang Semut adalah kanker otak, kanker hidung, kanker payudara, kanker lever, kanker paru-paru, kanker usus, kanker rahim, kanker kulit, kanker prostat, serta kanker darah (leukemia), kecuali kanker tenggorokan dan rongga mulut.Kemampuan Sarang Semut secara empiris untuk pengobatan berbagai jenis kanker/tumor tersebut diduga kuat berkaitan dengan kandungan flavonoidnya. Ada beberapa mekanisme kerja dari flavonoid dalam melawan tumor/kanker, misalnya inaktivasi karsinogen, antiproliferasi, penghambatan siklus sel, induksi apoptosis dan diferensiasi, inhibisi angiogenesis, dan pembalikan resistensi multi-obat atau kombinasi dari mekanisme-mekanisme tersebut.

2. Gangguan jantung, terutama jantung koroner

Hingga kini mekanismenya memang belum jelas, tetapi kemampuan Sarang Semut untuk pengobatan berbagai macam penyakit/gangguan jantung ada kaitannya dengan kandungan multi-mineral Sarang Semut, terutama kalsium dan kalium.

3. Stroke ringan maupun berat

Pengobatan stroke kemungkinan sangat berkaitan dengan kandungan multi-mineral yang terkandung dalam Sarang Semut.

4. Ambeien (wasir)

Kemampuan Sarang Semut untuk pengobatan ambeien (wasir) berkaitan dengan kandungan flavonoid dan taninnya yang tinggi. Kedua golongan senyawa ini dalam beberapa penelitian memang sudah terbukti dapat mengobati wasir.

5. Benjolan-benjolan dalam payudara

Yang dimaksud dengan benjolan-benjolan pada payudara adalah pembengkakan bukan tumor (non-neoplasma). Diduga kuat mekanisme penyembuhannya serupa dengan kasus tumor dan kanker, yaitu dengan mengandalkan kemampuan kandungan flavonoid yang terkandung dalam Sarang Semut.

6. Gangguan fungsi ginjal dan prostate

Mekanisme pengobatan gangguan fungsi ginjal dan prostat kemungkinan ada kaitannya dengan kandungan antioksidan (flavonoid dan tokoferol) serta multi-mineral yang ada dalam Sarang Semut.

7. Haid dan keputihan

Proses pengobatan untuk keputihan dan melancarkan haid ada kaitannya dengan kandungan flavonoid, tanin, dan multi-mineralnya, terutama kalsium dan seng.

8. Melancarkan peredaran darah

Kandungan antioksidan yang tinggi (tokoferol dan flavonoid) dan multi-mineral yang terkandung dalam sarang memiliki peranan penting dalam melancarkan peredaran darah.

9. Migren (sakit kepala sebelah)

Untuk pengobatan migren berkaitan dengan fungsi kandungan flavonoid dan multi-mineral dalam Sarang Semut, khususnya kalsium, natrium, dan magnesium.

10. Penyakit paru-paru (TBC)

Pengobatan TBC terkait dengan peranan flavonoid yang terkandung dalam Sarang Semut yang berfungsi sebagai antivirus.

11. Rematik (encok)

Ini terkait dengan kemampuan flavonoid sebagai inhibitor enzim xanthine oxidase dan antioksidan serta tokoferol sebagai antioksidan dan multi-mineral yang terkandung dalam Sarang Semut.

12. Gangguan alergi hidung, mimisan, bersin-bersin

Senyawa-senyawa yang bertanggung jawab terhadap gangguan ini adalah antioksidan (tokoferol dan flavonoid) dan tanin.

13. Sakit maag

Seperti halnya TBC, yang berperan dalam pengobatan maag adalah flavonoid yang terkandung dalam Sarang Semut sebagai antibakteri.

Manfaat Tambahan Sarang Semut

Selain telah terbukti secara empiris dapat menyembuhkan berbagai penyakit seperti tersebut di atas, Sarang Semut juga dapat digunakan untuk untuk melancarkan dan meningkatkan ASI, memulihkan gairah seksual, dan memulihkan serta menjaga stamina.

Melancarkan dan meningkatkan ASI

Kandungan multi-mineral dari tumbuhan Sarang Semut diduga memiliki peranan yang penting dalam melancarkan dan meningkatkan produksi ASI, mempercepat proses pemulihan kesehatan ibu setelah melahirkan, dan memulihkan kewanitaan (sari rapet).

Memulihkan gairah seksual

Kandungan antioksidan yang tinggi (tokoferol dan flavonoid) dan multi-mineral dari tumbuhan Sarang Semut diduga memiliki peranan yang penting dalam meningkatkan gairah seksual ini.

Memulihkan stamina tubuh

Kandungan antioksidan yang tinggi (tokoferol dan flavonoid) dan multi-mineral dais tumbuhan Sarang Semut diduga memiliki peranan yang penting dalam memulihkan kesegaran dan stamina tubuh.


Kandungan Herbal - Sarang Semut

Uji penapisan kimia dari tumbuhan Sarang Semut menunjukkan bahwa tumbuhan ini mengandung senyawa-senyawa kimia dari golongan flavonoid dan tanin. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh para peneliti yang mempelajari golongan senyawa ini dalam kaitannya dengan sistem pertahanan diri tumbuhan Sarang Semut.

Flavonoid merupakan golongan senyawa bahan alam dari senyawa fenolik yang banyak merupakan pigmen tumbuhan. Saat ini lebih dari 6.000 senyawa yang berbeda masuk ke dalam golongan flavonoid. Flavonoid merupakan bagian penting dari diet manusia karena banyak manfaatnya bagi kesehatan. Fungsi kebanyakan flavonoid dalam tubuh manusia adalah sebagai antioksidan sehingga sangat baik untuk pencegahan kanker. Manfaat flavonoid antara lain adalah untuk melindungi struktur sel, memiliki hubungan sinergis dengan vitamin C (meningkatkan efektivitas vitamin C), antiinflamasi, mencegah keropos tulang, dan sebagai antibiotik.

Dalam banyak kasus, flavonoid dapat berperan secara langsung sebagai antibiotik dengan mengganggu fungsi dari mikroorganisme seperti bakteri atau virus. Fungsi flavonoid sebagai antivirus telah banyak dipublikasikan, termasuk untuk virus HIV (AIDS) dan virus herpes. Selain itu, flavonoid juga dilaporkan berperan dalam pencegahan dan pengobatan beberapa penyakit lain seperti asma, katarak, diabetes, encok/rematik, migren, wasir, dan periodontitis (radang jaringan ikat penyangga akar gigi). Penelitian­-penelitian mutakhir telah mengungkap fungsi-fungsi lain dari flavonoid, tidak saja untuk pencegahan, tetapi juga untuk pengobatan kanker.

Banyak mekanisme kerja dari flavonoid yang sudah terungkap, misalnya inaktivasi karsinogen, antiproliferasi, penghambatan siklus sel, induksi apoptosis dan diferensiasi, inhibisi angiogenesis, serta pembalikan resistensi multi-obat atau kombinasi dari mekanisme-mekanisme tersebut. Kemampuan Sarang Semut secara empiris untuk pengobatan berbagai jenis kanker atau tumor, TBC, dan encok/rematik diduga kuat berkaitan dengan kandungan flavonoid Sarang Semut.

Komposisi dan Kandungan Senyawa Aktif Tumbuhan Sarang Semut

No

Parameter

Satuan

Nilai

01

Energi

Kkal/ 100 g

350,52

02

Kadar air

g/ 100 g

4,54

03

Kadar abu

g/100 g

11,13

04

Kadar lemak

g/ 100 g

2,64

05

Kadar protein

g/100 g

2,75

06

Kadar karbohidrat

g/100 g

78,94

07

Tokoferol

mg/100 g

31,34

08

Total fenol

g/100 g

0,25

09

Kalsium (Ca)

g/100 g

0.37

10

Natrium (Na)

mg/100 g

68,58

11

Kalium (K)

g/100 g

3,61

12

Seng (Zn)

mg/100 g

1,36

13

Besi (Fe)

mg/100 g

29,24

14

Fosfor (P)

g/100 g

0,99

15

Magnesium (Mg)

g/100 g

1,50


Tanin merupakan astringen, polifenol tanaman berasa pahit yang dapat mengikat dan mengendapkan protein. Umumnya tanin digunakan untuk aplikasi di bidang pengobatan, misalnya untuk pengobatan diare, hemostatik (menghentikan pendarahan), dan wasir. Kemampuan Sarang Semut secara empiris untuk pengobatan ambeien (wasir) dan mimisan diduga kuat berkaitan dengan kandungan taninnya.

Seperti dalam tabel di atas tumbuhan Sarang Semut kaya akan antioksidan tokoferol (vitamin E) sekitar 313 ppm dan beberapa mineral penting untuk tubuh seperti kalsium, natrium, kalium, seng, besi, fosfor, dan magnesium.

Analisis antioksidan dari ekstrak kasar tumbuhan sarang semut dengan menggunakan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil) menunjukkan bahwa ekstrak tersebut memiliki aktivitas antioksidan sedang, yaitu diperoleh nilai IC50 sebesar 48,6 ppm. Sementara alfa­tokoferol yang



merupakan antioksidan kuat dengan nilai IC50 diperoleh angka sebesar 5,1 ppm. IC50 merupakan konsentrasi dari antioksidan yang dapat meredam atau menghambat 50% radikal bebas. Semakin

kecil nilai IC50 dari suatu antioksidan maka semakin kuat antioksidan tersebut. Alfa-tokoferol pada konsentrasi 12 ppm telah mampu meredam radikal bebas sebanyak 96% dan persentase inhibisi ini tetap konstan untuk konsentrasi­konsentrasi yang lebih tinggi dari 12 ppm. Hasil penelitian ini mempunyai makna bahwa alfa-tokoferol pada konsentrasi rendah pun telah memiliki aktivitas peredam radikal bebas hingga mendekati 100%.

Dalam sistem metabolisme tubuh, Kalsium berfungsi dalam kerja jantung, impuls saraf, dan pembekuan darah. Besi berfungsi dalam pembentukan hemoglobin, transpor oksigen, aktivator enzim. Fosfor berfungsi dalam penyerapan kalsium dan produksi energi. Natrium memiliki peranan dalam kesetimbangan elektrolit, volume cairan tubuh, dan impuls saraf. Kalium berfungsi dalam ritme jantung, impuls saraf, dan keseimbangan asam-basa. Seng memiliki fungsi dalam sintesis protein, fungsi seksual, penyimpanan insulin, metabolisme karbohidrat, dan penyembuhan luka. Sementara Magnesium memiliki peranan dalam fungsi tulang, hati, otot, transfer air intraseluler, keseimbangan basa, dan aktivitas neuromuskuler.

Fungsi-fungsi mineral tersebut dapat menjelaskan beberapa khasiat lain dari Sarang Semut, misalnya khasiatnya dalam membantu mengatasi berbagai macam penyakit/gangguan jantung, melancarkan haid dan mengobati keputihan, melancarkan peredaran darah, mengobati migren (sakit kepala sebelah), gangguan fungsi ginjal dan prostat, memulihkan kesegaran dan stamina tubuh, serta memulihkan gairah seksual.

Hasil analisis penghambatan aktivitas enzim xanthine oxidase oleh ekstrak tumbuhan Sarang Semut menunjukkan bahwa ekstrak tumbuhan ini dapat menghambat aktivitas enzim xanthine oxidase dengan aktivitas yang setara dengan allopurinol, obat komersial yang digunakan untuk pengobatan asam urat. Diduga senyawa inhibitor xanthine oxidase yang bertanggung jawab dalam mekanisme ini adalah senyawa dari golongan flavonoid. Fenomena ini yang kemungkinan dapat memperkuat khasiat tumbuhan Sarang Semut untuk pengobatan rematik yang telah terbukti secara empiris.

Bukti Ilmiah Herbal - Sarang Semut

Dalam uji in vitro, terbukti bahwa Sarang Semut ampuh mengatasi sel kanker. Yang membuktikan keampuhan itu adalah Qui Kim Tran dari Universit National of Hochiminch City dan koleganya Yasuhiro Tezuka, Yuko Harimaya, dan Arjun Hari Banskota. Ketiga orang sejawat Qui itu bekerja di Toyama Medical and Pharmaceutical University

Dalam penelitiannya Qui Kim Tran menggunakan Sarang Semut yang berbobot 2-3 kg, kemudian diekstrak dengan berbagai pelarut seperti air, methanol, dan campuran methanol-air. Mereka lantas menumbuhkan 3 sel kanker yang amat metastesis alias mudah menyebar ke bagian tubuh lain seperti kanker serviks, kanker paru, dan kanker usus. Masing-masing hasil ekstraksi itu lalu diberikan kepada setiap sel kanker. Hasilnya menakjubkan, Sarang Semut mempunyai aktivitas antiproliferasi. Dalam dunia kedokteran, proliferasi berarti pertumbuhan sel yang amat cepat dan abnormal. Kanker memang berarti pertumbuhan sel yang cepat dan tak terkendali. Antiproliferasi berarti menghambat proses perbanyakan sel itu.

Seperti dikutip Biology Pharmaceutical Bulletin, Qui Kim Tran dan rekan-rekannya menuturkan bahwa seluruh ekstrak Sarang Semut menekan proliferasi sel tumor manusia. Dalam uji itu terbukti tingkat efektivitas EC50 mencapai 9,97 mg/ml pada ekstrak methanol. Artinya hanya dengan dosis kecil, 9,97 mg/ml, ekstrak Sarang Semut mampu menekan 50% laju pertumbuhan sel kanker. Sedangkan EC50 pada ekstrak air 22,3 mg/ml; campuran methanol-air, 11,3 mg/ml. Riset tersebut meneguhkan pengalaman empiris banyak orang yang sembuh dari kanker.

Di samping Sarang Semut juga mengandung tokoferol. Tokoferol mirip vitamin E yang berefek antioksidan efektif. Menurut Prof Dr Elin Yulinah Sukandar, guru besar Farmasi ITB, kandungan tokoferol itu cukup tinggi. Tokoferol berfungsi sebagai antioksidan dan antikanker. Ia menangkal serangan radikal bebas dengan cara antidegeneratif, katanya. Senyawa kaya vitamin E itu juga berfaedah sebagai antipenuaan. Bila kita mengkonsumsi banyak lemak dan radikal bebas, dengan adanya tokoferol akan mengatasinya, ujar ahli Ahmad Sulaeman PhD. Doktor ahli nutrisi alumnus University of Nebraska Lincoln itu mengungkapkan, peran vitamin E bagi kesehatan amat vital. Ia mencegah asam lemak tak jenuh, komponen sel membran dari oksidasi oleh radikal bebas.

Dalam segi keamanan konsumen, riset ilmiah yang telah dilakukan oleh Muhammad Ahkam Subroto, doktor alumnus University of New South Wales Sydney, Australia, telah menjamin

keamanan dari herba ini. Riset itu membuktikan, konsumsi 3 kali 1 sendok makan Sarang Semut per hari masih sangat aman. Hasil riset tersebut medapati angka LD50 sarang semut amat tinggi sehingga keamanan konsumen terlindungi. Dimana kriteria obat yang bagus jika dosis efektif berjauhan dengan LD50.

Pengantar Herbal - Sarang Semut

Sarang Semut merupakan tanaman obat asal Papua yang sangat berkhasiat untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit secara alami dan aman. Secara turun-temurun sebetulnya Sarang Semut telah digunakan sebagai tumbuhan obat oleh masyarakat pedalaman bagian barat Wamena, Papua, seperti suku-suku di Bogondini dan Tolikara.

Ahli gizi Dr. Mien Karmini yang sempat melakukan eksplorasi di Papua pada tahun 1995 menemukan bahwa Sarang Semut sering digunakan sebagai campuran bubur dan minuman sehari-hari. "Sarang Semut dipercaya meningkatkan imunitas tubuh dan memberikan energi", kata Mien. Zat-zat aktif seperti antioksidan, polifenol, dan glikosida yang terkandung dalam Sarang Semut mampu mengontrol beragam penyakit berat. Jenis masing-masing zat aktif itu memang masih terus diteliti dengan metode elusidasi struktur.

Menurut Dr Subagus Wahyuono Apt MSc dari Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, glikosida berfungsi sebagai imuno stimulan untuk meningkatkan kekebalan tubuh. "Antioksidan itu melindungi sel-sel tubuh agar dapat menjalankan pekerjaan dengan baik. Kalau sel bekerja dengan baik, penyakit yang mengganggu fungsi sel seperti kanker dapat dicegah," ujar Dr Mangestuti Agil Apt MS, dosen Fakultas Farmasi Universitas Airlangga Surabaya.

Menurut entomolog (ahli serangga), Dr Wijaya, Sarang Semut mengandung senyawa antioksidan, vitamin, dan mineral. "Pada semut, antioksidan berperan dalam pembentukan koloni, menjaga tempat telur jauh dari kuman penyakit, sama seperti pada lebah madu," ujar Wijaya. Ia juga menambahkan bahwa Sarang Semut mengandung asam formiat. Hal senada diungkapkan oleh Dr Rosichon Ubaidillah, ahli semut Puslitbang Biologi LIPI. Rosichon yang kerap keluar-masuk hutan Wamena berpendapat bahwa khasiat Sarang Semut mungkin berasal dari Saliva atau kelenjar liur semut dan mikroba yang berasosiasi dengan semut yang tinggal didalam tanaman tersebut.

Ahli pengobatan Cina, Prof Muhammad Yusuf yang telah beberapa kali mendengar tentang Sarang Semut, mengatakan sejak 3.000 tahun silam di Cina tanaman Sarang Semut dan semut sudah dimanfaatkan sebagai obat. "Semut dan Sarang Semut memperbaiki fungsi ginjal. Ginjal mempengaruhi banyak fungsi tubuh," katanya. Willian Aditeja, ahli pengobatan Cina lainnya, mengungkapkan, semut berfungsi menghentikan nyeri, mengatasi rematik, dan melancarkan pembuluh darah.


Sarang Semut Tanaman Nonendemik

Sarang Semut kini menjadi obat baru untuk mengatasi beragam penyakit maut. Itu tak hanya di Wamena, Jayapura, atau kota-kota lain di tanah Papua. Para produsen memperoleh Sarang Semut dengan berburu di hutan-hutan Papua. Sebetulnya, Sarang Semut tak hanya terdapat di Papua. Di pulau terbesar itu keragaman Sarang Semut memang tinggi, 10 varietas terdapat di sana. Selain Myrmecodia pendans yang sudah terbukti berkhasiat secara empiris, di sana juga terdapat M jobiensis, M erinacea, dan M alata. Sebaran Myrmecodia tuberosa terdapat juga di Ambon, Sumatera Barat, Sulawesi Utara, dan Kalimantan.

Budidaya Sarang Semut

Menurut Heny JD Latupapua, peneliti Kebun Biologi Wamena, Sarang Semut memungkinkan untuk dibudidayakan. Sebab, tumbuhan itu berbunga, berbuah, dan berbiji. Itu juga dikemukakan Dr Tukirin Partomiharjo dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Biologi. Doktor ahli epifit dan entomologi alumnus Kagoshima University itu adalah kurator tanaman anggota famili Rubiaceae yang juga kerap mengeksplorasi Sarang Semut.

Di Australia Sarang Semut juga dikembangkan dengan teknologi kultur jaringan. Pengembangbiakan massal melalui kultur jaringan tak mempengaruhi kandungan senyawa aktif sebuah tanaman. Syaratnya dalam budidaya harus dikondisikan (suhu, iklim, intensitas cahaya, nutrisi) seperti habitat aslinya. Dengan pengembangan itu perburuan Sarang Semut di hutan dapat dibatasi.

Dapat diprediksi, ketika popularitasnya melambung, kian banyak orang memburu Sarang Semut. Padahal, selama ini para produsen menyandarkan kontinuitas produksi dari kemurahan alam. Bagi konsumen juga mesti hati-hati lantaran Sarang Semut mudah dipalsukan, bentuknya mirip serbuk kayu biasa berwarna cokelat kehitaman. Sikap itu perlu lantaran peluang Sarang Semut sebagai obat amat besar.

"Dengan adanya bukti empiris ini Sarang Semut merupakan sumber baru obat. Banyak senyawa baru yang belum diketahui (jenisnya) dengan aktivitas tinggi," ujar Dr Muhammad Ahkam Subroto. Oleh karena itu banyak orang yang mendambakan sehat memilih Sarang Semut sebagai jalan pengobatan.

(Dari berbagai sumber, sumber utama: Buku "Gempur Penyakit dengan Sarang Semut"

Penulis Dr. Ir. Ahkam Subroto, Hendro Saputro)

Gunakan Sarang Semut yang sudah hasil olah Laboratorium dan sudah terdaftar serta menggunakan Depkes , selamat menikmati obat herbal alami hasil bumi nusantara sendiri saatnya budaya sehat dan cermat dalam mengkonsumsi makanan yang alami tiada salah mengkonsumsi sarang semut untuk orang sehat guna pencegahan, mencegah lebih baik daripada mengobati agar tiada rasa sakit dalam menderita suatu penyakit karena kesehata harganya mahal, bagi seluruh orang Indonesia harus bisa memanfaatkan kekayaan alam sendiri tinggalkan budaya yang bukan budaya negeri sendiri, salam buat team kami yang dijawa untuk kiat sukseskan budaya sehat budaya kita semua warga Indonesia tercinta yang kaya akan kekayaan alamnya hingga terkenal ke berbagai Negara Dunia.

Sarang Semut Vs Penyakit Maut Oleh trubus









Dokter di Rumah Sakit Dian Harapan Sentani mendiagnosis Yulia sakit maag.Lantaran tak puas dengan diagnosis itu ibunda Ni Gusti Ayu Marsella itu mengunjungi kamar praktek dokter John Manangsang.Dokter alumnus Universitas Indonesia itu mengatakan,Yulia menderita infeksi hati dan lambung.Kembali ke rumah,Yulia Merlina Wiryani disiplin menelan obat dokter sehingga sakitnya mereda.
Sayang,itu cuma berlangsung singkat, 4 hari. Begitu obat-obatan habis, penderitaan itu kembali menghampirinya. Tak mampu menahan sakit,ibu satu anak itu terduduk di kursi rumahnya. Namun, sebelumnya ia sempat menghubungi sang paman untuk segera datang dan membawa sarang semut. Setahun silam, pamannya pernah memberikan tanaman obat itu untuk mengatasi gejala kulit kuning dan hasilnya menggembirakan.
Karena saat itu kondisinya membaik,ia ingin mencobanya lagi. Sesendok ekstrak sarang semut ?nama tumbuhan anggota famili Rubiaceae, bukan sarang yang dibuat oleh semut?direbus dalam 2 gelas air. Setelah mendidih dan tersisa segelas, disaring, dan diminum sekaligus. Frekuensi konsumsi 3 kali sehari masing-masing 1 gelas.Dalam waktu 3 hari warna kuning kulitnya berangsur-angsur hilang. Napasnya kembali normal dan ia kembali bertenaga. Hingga sekarang, keluhan seperti di atas tak pernah dialami Yulia.
Panasea
Bukan hanya Yulia yang merasakan faedah sarang semut. Odilia Agnes Horoni di Jayapura,Papua,juga sembuh tumor setelah rutin mengkonsumsi ramuan sarang semut. Perempuan 40 tahun itu semula mengidap tumor di leher sebelah kanan sebagaimana hasil diagnosis dokter di Rumah Sakit Dok II Jayapura. Hanya dalam sebulan benjolan itu berkembang hingga seukuran telur puyuh.
Perempuan kelahiran 1 Oktober 1966 itu menuruti saran dokter untuk operasi. Namun,apa lacur,belum lagi luka mengering, tumor tumbuh lagi di dekat luka lama. Keruan saja ibu 3 anak itu cemas. Saran untuk operasi ulang ditampik lantaran hasilnya kurang memuaskan. Agnes

memilih jalan penyembuhan lain. Atas saran seorang rekan kerja, ia akhirnya mengkonsumsi air rebusan sarang semut. Dosis dan frekuensi sama dengan yang diminum Yulia.
Dua bulan berselang, tumor enyah. ?Benjolan itu hilang. Bekas jahitan juga ngga ada.Coba lihat sendiri,? katanya kepada Trubus sembari menyibak rambutnya yang tergerai.Masih banyak penyakit lain yang secara empiris disembuhkan oleh sarang semut. Sekadar menyebut beberapa contoh yang ditemui Trubus adalah asam urat,jantung,kanker payudara, lever, rematik, stroke, dan wasir.Tumbuhan itu bagai panasea alias obat beragam penyakit.
?Secara empiris hampir semua jenis kanker dapat disembuhkan. Yang belum ada contoh kasusnya hanya kanker nasofaring,? ujar Hendro Saputro, produsen sarang semut di Wamena, Papua. Sekali lagi sarang semut bukanlah sarang yang dibuat oleh semut. Ia nama tumbuhan meski membawa-bawa nama hewan seperti halnya tanduk rusa Platicerium coronarium. Hasil identifi kasi Dr Eko Baroto Waluyo dari Pusat Penelitian Biologi LIPI menyebutkan spesies sarang semut itu Myrmecodia pendans
Segitiga
Caudex ?bagian umbi sarang semut ?akan menggelembung seiring bertambahnya umur. Ada yang berbobot 0,5?5 kg. Permukaannya dipenuhi duri tajam untuk melindungi dari pemangsa herbivora. Nah,di bagian dalam caudex itu terdapat labirin yang dihuni ratusan semut.Pusat

Penelitian dan Pengembangan Zoologi mengidentifikasi semut di dalam labirin sebagai Ochetellus sp.
Selain semut, cendawan endofit juga menghuni nongon ?sebutan sarang semut di daerah Tiom, Wamena.Ketiga makhluk hidup itu ?sarang semut, semut,dan cendawan ?saling bersimbiosis.Semut merasa nyaman tinggal di sana karena sarang semut dapat mempertahankan perubahan suhu 2?3oC. Ketika suhu malam terlampau dingin,misalnya,sarang semut dapat menaikkannya sehingga kondisinya tetap nyaman bagi semut.
Kadar gula sarang semut juga amat tinggi yang berfaedah sebagai sumber pakan bagi semut.Itu terungkap setelah Dr Muhammad Ahkam Subroto, peneliti Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI,

meriset tumbuhan itu.Menurut doktor Bioteknologi alumnus University of New South Wales itu sarang semut mengandung 85% glukosa.
Yang menggembirakan, glukosa dalam sarang semut termasuk jenis kompleks,bukan glukosa sederhana. Menurut Ahkam glukosa kompleks seperti glukan berpotensi sebagai obat?termasuk obat Diabetes mellitus sekalipun.

Memuaskan
Secara turun-temurun sebetulnya sarang semut telah digunakan sebagai tumbuhan obat oleh masyarakat pedalaman bagian barat Wamena, Papua.Suku-suku di Bogondini dan Tolikara lazim memanfaatkannya untuk mengatasi rematik dan asam urat.Malahan bila babi mereka sakit pun diberi rebusan sarang semut.Papua memang salah satu gudangnya sarang semut.Selain Myrmecodia pendans ,di sana terdapat 9 spesies lain.
Ahli gizi Dr Mien Karmini yang sempat eksplorasi di Papua pada 1995 menemukan,sarang semut sebagai campuran bubur dan minuman sehari-hari.?Sarang semut dipercaya meningkatkan imunitas tubuh dan memberikan energi,? kata Mien. Saat itu ia tergerak untuk meneliti kandungan sarang semut.Sayang,waktu itu ia kesulitan memperoleh sarang semut sebagai bahan penelitian.
Sebaliknya,suku-suku di bagian tengah Lembah Baliem tak mengenal sarang semut sebagai tumbuhan obat.Bimela Kalole, warga Habema, di bawah Puncak Trikora,yang usianya lebih dari

separuh abad mengatakan, sarang semut dibiarkan membusuk di cabang-cabang pohon. Hendro mengolah tumbuhan epifi t itu setelah seorang tamunya dari pedalaman Wamena mengatakan lokon ?sebutan sarang semut di Lembah Baliem ? berkhasiat obat.
Pengusaha kopi organik itu semula abai.Namun, 2 bulan kemudian ia minta tolong karyawannya yang kebetulan berasal dari daerah pedalaman Wamena untuk mencari tumbuhan dimaksud.Setelah diolah dan diminum sendiri,ia merasa lebih bugar.Hendro lantas memberikan serbuk tanaman anggota famili Rubiaceae itu kepada beberapa kerabat yang mengidap penyakit akut.
Hasilnya memuaskan. Hundoro,contohnya, selama 40 tahun mengidap wasir yang amat tergantung pada obat. Gumpalan daging kerap keluar dari rektum saat berhajat. Namun, setelah 2 bulan rutin minum rebusan sarang semut,pria kelahiran 28 Maret 1938 itu sembuh.Meski banyak menyembuhkan beragam penyakit maut,hingga hari ini belum diketahui mengapa tumbuhan sarang semut itu berkhasiat.
Harap mafhum,riset sarang semut di dunia memang masih minim.Ahkam yang 3 bulan memburu hasil penelitian tentang sarang semut di berbagai penjuru dunia,hanya menemukan riset soal ekologi,taksonomi,dan etnobotani.

Aman
Dr Muhammad Ahkam Subroto mencoba mengungkap misteri sarang semut melalui serangkaian riset.Itulah riset pertama di dunia yang bakal menyingkap tabir senyawa aktif tanaman kerabat gambir.Ahli peneliti utama LIPI itu meneliti toksisitas sarang semut.Hasilnya,dosis yang selama ini dikonsumsi masyarakat ? 3 gelas sehari ?masih aman.Salah satu kriteria obat yang bagus bila dosis efektif berjauhan dengan LD50 alias lethal dosage (dosis mematikan).
?Itu syarat utama bagi herbal,? kata Ahkam.Sebab, konsumsi herbal umumnya tanpa pengawasan dokter. Pada percobaan dengan hewan, jika LD tinggi justru aman bagi konsumen. Pada uji coba,?Dosis sarang semut dilipatgandakan sampai 100 kali,tetapi kelihatannya masih terlalu rendah dan belum ada tanda-tanda kematian bagi satwa percobaan.Ini pertanda baik karena LD-nya tinggi,? katanya.Hingga tulisan ini diturunkan, uji untuk mengetahui LD50 masih berlangsung.
Pria kelahiran Blora 2 Januari 1964 juga menyingkap sebagian senyawa aktif dalam sarang semut seperti antioksidan, flavonoida, glikosida, dan polifenol.Antioksidan diukur dengan nilai hambatan radikal bebas,meski belum diketahui jenis senyawa aktif yang dikandungnya. Kadar antioksidan sarang semut dengan IC50 (inhibition consentrate) sekitar 40%. Artinya,dengan antioksidan 40 ppm dapat menangkal radikal bebas 50%. Semakin kecil angka IC50 kian bagus. Selama ini antioksidan dikelompokkan menjadi 3 golongan.Antioksidan sangat tinggi jika IC50

berkisar antara 10 ?20; sedang,21 ?100;rendah 101 ?200,dan tanpa antioksidan, lebih dari 200.
Menurut Ahkam, tingginya aktivitas antioksidan itu setara dengan allopurinol, senyawa aktif yang secara komersial diresepkan dokter untuk mengatasi asam urat. Sarang semut juga menghambat enzim xantin oksidase sehingga tak terjadi radikal bebas. Xantin oksidase berlebih memicu penyakit asam urat. Enzim lain yang dapat dihambat agar tidak kelebihan produksi antara lain dismustase, glutation, dan reduktase. Dismustase berlebih, misalnya, menyebabkan organ hati gagal mendetoksifi kasi racun. Dampaknya hati terserang lever atau kanker hati.

Kaya antioksidan
Zat-zat aktif seperti antioksidan, polifenol, dan glikosida itulah yang diduga Ahkam mampu mengontrol beragam penyakit maut.Jenis masing-masing zat aktif itu memang masih terus diteliti dengan metode elusidasi struktur. Benarkah antioksidan, flavonoida, glikosida, dan polifenol mampu menyembuhkan beragam penyakit? Menurut Dr Subagus Wahyuono Apt MSc dari Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, glikosida berfungsi sebagai imuno stimulan untuk meningkatkan kekebalan tubuh.
?Antioksidan itu melindungi sel-sel tubuh agar dapat menjalankan pekerjaan dengan baik.Kalau sel bekerja dengan baik,penyakit yang mengganggu fungsi sel seperti kanker dapat dicegah,? ujar Dr Mangestuti Agil Apt MS,dosen Fakultas Farmasi Universitas Airlangga Surabaya.Meski demikian kelahiran Jakarta 22 April 1950 itu mengatakan, ?Mengenai kandungannya itu saya belum tahu apakah bisa mengobati beragam penyakit,karena polifenol banyak jenisnya.?
Menurut entomolog (ahli serangga), Dr Wijaya, sarang semut mengandung senyawa antioksidan, vitamin, dan mineral. ?Pada semut, antioksidan berperan dalam pembentukan koloni, menjaga tempat telur jauh dari kuman penyakit, sama seperti pada lebah madu,? ujar Wijaya. Selain itu sarang semut juga mengandung asam formiat. Hal senada diungkapkan oleh Dr Rosichon Ubaidillah, ahli semut Puslitbang Biologi LIPI.
Rosichon yang kerap keluar-masuk hutan Wamena mengatakan,yang berkhasiat mungkin saliva alias kelenjar liur semut, tanaman, dan mikroba yang berasosiasi dengan semut. ?Yang jelas semut mengandung asam formiat atau asam semut,? ujar ahli serangga itu.
Ahli pengobatan cina, Prof Muhammad Yusuf beberapa kali mendengar dan melihat tumbuhan sarang semut. Namun, pemilik klinik Citra Insani di Sukabumi itu belum yakin apakah tumbuhan yang dimaksud sama.Yusuf mengatakan sejak 3.000 tahun silam di Cina sarang semut dan semut dimanfaatkan sebagai obat.?Semut dan sarang semut memperbaiki fungsi ginjal. Ginjal mempengaruhi banyak fungsi tubuh,? katanya. Willian Aditeja, ahli pengobatan cina lainnya,mengungkapkan, semut berfungsi menghentikan nyeri, mengatasi rematik, dan melancarkan pembuluh darah.

Nonendemik
Para produsen memperoleh sarang semut dengan berburu di hutan-hutan Papua. Sebetulnya, sarang semut tak hanya terdapat di Papua. Di pulau terbesar itu keragaman sarang semut memang tinggi,10 varietas terdapat di sana.Selain Myrmecodia pendans, di sana juga terdapat M jobiensis,M erinacea ,dan M alata . Sebaran Myrmecodia tuberosa ada di Ambon, Sumatera Barat,Sulawesi Utara,dan Kalimantan, Papua Nugini
Budidaya
Menurut Heny JD Latupapua, peneliti Kebun Biologi Wamena, sarang semut memungkinkan untuk dibudidayakan. Sebab, tumbuhan itu berbunga, berbuah, dan berbiji. Itu juga dikemukakan Dr Tukirin Partomiharjo dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Biologi. Doktor ahli epifi t dan entomologi alumnus Kagoshima University itu adalah kurator tanaman anggota famili Rubiaceae yang juga kerap mengeksplorasi sarang semut.
Di Australia sarang semut juga dikembangkan dengan teknologi kultur jaringan. Ahkam mengatakan,pengembangbiakan massal melalui kultur jaringan tak mempengaruhi kandungan senyawa aktif sebuah tanaman.Syaratnya dalam budidaya harus dikondisikan (suhu, iklim, intensitas cahaya,nutrisi)seperti habitat aslinya. Dengan pengembangan itu perburuan sarang semut di hutan dapat dibatasi.

Dapat diprediksi, ketika popularitasnya melambung, kian banyak orang memburu sarang semut. Padahal, selama ini para produsen menyandarkan kontinuitas produksi dari kemurahan alam. Bagi konsumen juga mesti hati-hati lantaran sarang semut mudah dipalsukan, bentuknya mirip serbuk kayu biasa berwarna cokelat kehitaman. Sikap itu perlu lantaran peluang sarang semut sebagai obat amat besar.
?Dengan adanya bukti empiris ini sarang semut merupakan sumber baru obat. Banyak senyawa baru yang belum diketahui (jenisnya) dengan aktivitas tinggi,? ujar Dr Muhammad Ahkam Subroto.Oleh karena itu banyak orang yang mendambakan sehat memilih sarang semut sebagai jalan pengobatan.


Mengapa Sarang Semut Begitu Berkhasiat?

Beberapa peneliti berusaha mengungkapkan ada apa dibalik khasiat luar biasa dari Sarang Semut. Dari hasil penelitian itu ditemukan beberapa senyawa aktif yang mampu meredam berbagai penyakit.

Dr. M. Ahkan Subroto, Ahli Peneliti Utama LIPI mengungkapkan bahwa senyawa aktif yang terkandung dalam Sarang Semut itu adalah Flavonoid, Tanin, dan Poliefenol yang berfungsi sebagai antioksidan dalam tubuh.

Selain itu dalam Sarang Semut juga ditemukan kandungan bermanfaat lainnya, seperti Tokoferol, Magnesium, Kalsium, Besi, Fosfor, Natrium, dan Seng. Berikut adalah keterangan singkat beberapa zat aktif bermanfaat yang terkandung dalam Sarang Semut:

  • Flavonoid dalam tubuh manusia berfungsi sebagai antioksidan sehingga sangat baik untuk pencegahan kanker. Manfaat flavonoid antara lain adalah untuk melindungi struktur sel, meningkatkan efektivitas vitamin C, antinflamasi, mencegah keropos tulang, dan sebagai antibiotik.

Dalam banyak kasus, flavonoid dapat berperan secara langsung sebagai antibiotik dengan menggangu fungsi dari mikroorganisme seperti bakteri atau virus. Fungsi

flavonoid sebagai anti virus telah banyak dipublikasikan, termasuk untuk virus HIV /AIDS dan virus herpes.

Selain itu, flavonoid juga dilaporkan berperan dalam pencegahan dan pengobatan beberapa penyakit lain seperi asma, katarak, diabetes, encok/rematik, migren, wasir, dan perionditis (radang, jaringan ikat penyangga akar gigi).

Penelitian-penelitian mutakhir telah mengungkap fungsi-fungsi lain dari flavonoid, tidak saja untuk pencegahan, tetapi juga untuk pengobatan kanker. Banyak mekanisme kerja dari flavonoid yang sudah terungkap, misalnya inaktivasi karsinogen, antiprofilisasi, penghambatan siklus sel, induksi apaoptosis, diferensiasi, inhibisi angiogenesis, serta pembalikan resistensi multi-obat atau kombinasi dari mekanisme-mekanisme tersebut.

Kemampuan Sarang Semut secara empiris untuk pengobtan berbagai jenis kanker atau tumor, TBC, dan encok/rematik diduga kuat berkaitan dengan kandungan flavonoid Sarang Semut .

  • Tanin merupakan astrigen yang mengikat dan mengendapkan protein berlebih dalam tubuh. Dalam bidang pengobatan Tanin digunakan untuk mengobati diare, hemostatik (menghentikan pendarahan), dan wasir. Karena itu kemampuan Sarang Semut secara empiris untuk pengobatan, misalnya untuk pengobatan ambeien (wasir) dan mimisan diduga kuat berkaitan dengan kandungan zat ini.

  • Polifenol adalah asam fenolik dan flavonoid. Polifenol banyak ditemukan dalam buah-buahan, sayuran serta biji-bijian. Rata-rata manusia bisa mengonsumsi polifenol dalam seharinya sampai 23 mg. Khasiat dari polifenol adalah anti mikroba dan menurunkan kadar gula darah. Asam fenolik merupakan kelas dari antioksidan atau senyawa yang menghilangkan radikal bebas. Molekul yang tidak stabil ini adalah produksi dari metabolisme normal yang menyumbat pembuluh darah dan mengakibatkan perubahan pada DNA yang dapat menimbulkan kanker dan penyakit lain.

  • Tokoferol (vitamin E) sekitar 313 ppm. Ananlisis antioksidan dari estrak kasar tumbuhan Sarang Semut menunjukkan bahwa estrak tersebut memiliki aktivitas antioksidan sedang, yaitu diperoleh nilai IC 50 sebesar 48,6 ppm. Sementara alfa-tokoferol yang merupakan antioksidan kuat dengan nilai IC 50 diperoleh angka sebesar 5,1 ppm. IC50 merupakan konsentrasi dari antioksidan yang dapat meredam atau menghambat 50% radikal bebas. Semakin kecil nilai IC50 dari suatu antioksidan maka semakin kuat antioksidan tersebut.

Alfa-tokoferol pada konsentrasi 12 ppm telah mampu meredam radikal bebas sebanyak 96% dan persentase inhibisi ini tetap konstan untuk konsentrasi-konsentrasi yang lebih tinggi dari 12 ppm. Hasil penelitian ini mempunyai makna bahwa alfa-tokoferol pada konsentrasi rendah pun telah memiliki aktivitas peredam radikal bebas hingga mendekati 100%.

  • Magnesium memiliki peranan dalam fungsi tulang, hati, otot, transfer air intraseluler, keseimbangan basa, dan aktivitas neuromuseluler. Fungsi-fungsi mineral tersebut dapat

menjelaskan beberapa khasiat lain dari Sarang Semut , misalnya, khasiat dalam membantu mengatasi berbagai macam penyakit/gangguan jantung, melancarkan

  • peredaran darah, mengobati migren, gangguan fungsi ginjal dan prostat, memulihkan kesegaran dan stamina tubuh, serta memulihkan gairah seksual.

  • Kalsium berfungsi dalam kerja jantung, implus saraf, dan pembekuan darah.

  • Besi berfungsi dalam pembentukan hemoglobin, transporoksigen, aktivor enzim.

  • Fosfor berfungsi dalam penyerapan kalsium dan produksi energi.

  • Natrium memilki peranan dalam keseimbangan elektrolit, volume cairan tubuh, dan implus saraf, dan kesimbangan asam-basa.

  • Seng memiliki fungsi dalam sintesis protein fungsi seksual, penyimpanan insulin, metabolisme karbohidrat, dan penyembuhan luka.

Selain itu dalam penelitiannya Dr. M. Ahkan Subroto melihat adanya penghambatan aktivitas enzim xanthine oxidase oleh estrak Sarang Semut, hal ini menunjukkan bahwa estrak Sarang Semut setera dengan aktivitas allopurinol, obat kimia komersial yang digunakan untuk

pengobatan asam urat. Namun, bila dampak dari allopurinol bisa meningkatkan kadar kreatin hingga merusak ginjal, maka Sarang Semut selain menurunkan asam urat juga akan memperbaiki fungsi ginjal.

"Dengan adanya bukti empiris ini Sarang Semut merupakan sumber baru obat. Banyak senyawa baru yang belum diketahui (jenisnya) dengan aktivitas tinggi." - Dr Muhammad Ahkam Subrat, Peneliti Sarang Semut.

Dan tidak menutup kemungkinan masih akan ditemukannya senyawa-senyawa aktif lainnya yang belum terungkap dari Sarang Semut, yang menjelaskan ada apa dibalik semua khasiat luar biasa dari Sarang Semut yang membantu kesembuhan begitu banyak orang dari berbagai penyakit.